JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meluncurkan beasiswa Presiden Republik Indonesia (RI) yang diperuntukkan bagi jenjang magister (S2) dan doktor (S3) di 50 kampus di dunia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, didampingi Wapres Boediono, meluncurkan ‘Indonesia Presidential Scholarship’ atau Beasiswa Presiden Republik Indonesia (BPRI) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (2/4) pukul 15.00 WIB. Mendikbud Mohammad Nuh menjelaskan, beasiswa tersebut disampaikan oleh Presiden sejak awal 2013 untuk mempersiapkan generasi emas 100 tahun pada tahun 2045 dimana bangsa Indonesia akan memiliki populasi usia muda yang besar. Diharapkan dengan program beasiswa ini akan lahir pemimpin baru yang berpengetahuan, berketerampilan, serta cinta dan bangga dengan tanah airnya.
Gagasan program ini sudah ada sejak awal 2013, namun baru kali ini resmi diluncurkan. “Ketika kiamat esok hari, kita punya benih, maka tanamlah benih tu. Masa kampanye bukanlah masa yang steril dalam kebaikan, selama tidak disalahgunakan,” ujar M. Nuh. Menurut mantan rektor ITS Surabaya itu, sebutan atau pemakaian nama jabatan presiden untuk sebuah program beasiswa itu wajar. Dia mencontohkan Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud Djoko Santoso pernah mendapatkan beasiswa bernama King of Thailand Scholarship. “Jadi beasiswa ini jangan dibawa ke politik-politikan,” ujarnya.
“Pemerintah punya tanggung jawab untuk menyediakan peluang itu (pendidikan) kepada generasi muda kita dan bangsa Indonesia untuk dapatkan peluang sejarah agar mereka bisa menjadi manusia unggul,” kata Presiden SBY di Istana Negara, Jakarta, Rabu (2/4). “Falsafah moto dan kebijakan dasar kita dalam pendidikan adalah, pendidikan untuk semua, development for all juga penting. Pendidikan untuk semua kita telah kembangkan program aksi dan kebijakan, misalnya anak yang tidak mampu atau keluarga yang miskin maka kita telah memberikan sejumlah kemudahan dan bantuan,” bebernya.
Beasiswa ini akan dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), yang dibawahi oleh tiga lembaga, yakni Kementerian Keuangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama. Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (mendikbud) M Nuh, program ini mulai dicetuskan SBY pada awal tahun lalu sebab diharapkan menuju 100 tahun kemerdekaan Indonesia pada tahun 2045, akan bertambah jumlah lulusan magister dan doktor Indonesia.
“Untuk mencapai sasaran tersebut, pemerintah melakukan tindakan inovatif untuk menjamin keberlangsungan pendidikan dengan cara membentuk dana abadi pendidikan yang dikelola LPDP,” kata M Nuh.
Dengan adanya BPRI ini, maka semakin banyak jenis beasiswa yang dijalankan oleh LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). Sebelumnya LPDP sudah menjalankan program Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI). Data terakhir jumlah penerima BPI sudah ada sekitar 1.500 orang. Anggaran untuk dua jenis program beasiswa itu adalah Rp 500 miliar per tahun. Dana itu merupakan bagian dari hasil pengelolaan dana abadi pendidikan yang berjumlah Rp 15 triliun lebih.
Sumber :
– http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2014/04/02/10028.html
– http://www.jpnn.com/read/2014/04/02/225755/Hari-ini-SBY-Luncurkan-Beasiswa-Presiden-RI-
– http://www.beritasatu.com/kesra/175287-sby-luncurkan-beasiswa-presiden-ri.html
– http://kampus.okezone.com/read/2014/04/02/373/964436/sby-akhirnya-sebar-beasiswa-presiden-ri
[twitter style=”vertical” float=”left”]
You must be logged in to post a comment.